Sosok Ibu & Anak Kembar diduga Tewas Minum Racun di Deliserdang, Saksi: Padahal Lama Dapat Momongan



Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus kematian seorang ibu dan dua orang anak kembarnya yang terjadi di Lubukpakam Kabupaten Deliserdang.
 
Korbannya adalah RDS (38) dan anak kembarnya yang masing-masing berinisial SALP (4) dan SESP (4).

Pihak kepolisian sempat menduga kalau penyebab kematian ini karena bunuh diri. 

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari dokter Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. 

Hasil autopsi akan diserahkan dalam waktu dekat dengan bentuk berita acara. 

"Yang jelas apakah di dalam tubuhnya ada racun atau tidak nanti hasil autopsilah yang bisa memastikan," ucap I Kadek Kamis, (7/4/2022).

I Kadek menyebut, saat ini pihaknya belum bisa mengambil keterangan suami korban, Bahensyah Palar Purba karena masih dalam suasana duka.

Keterangannya dianggap sangat diperlukan meskipun pada saat kejadian korban sedang bekerja. 


"Setelah dikebumikan baru kita pintai keterangan suaminya," kata I Kadek.

Dari amatan Tribun-medan.com, rumah mewah tempat korban tinggal tampak banyak dipenuhi kamera pemantau CCTV.
 
Selain bagian luar rumah juga bagian dalam ikut dipasang CCTV.

Terkait hal ini I Kadek menyebut tidak ada dugaan kalau pada saat satu hari itu ada pertengkaran di dalam rumah. 

"Sedang kita pelajari juga (rekaman CCTV) dan kordinasi nanti sama Polda. Enggak ada dugaan bertengkar karena suaminya berangkat kerja mulai dari pagi," ucap I Kadek 

Ia menyebut saat ini juga sudah mengamankan sisa minuman yang ditemukan di dalam kamar tempat dimana jasad ketiganya ditemukan. 

Selain itu juga diambil sisa makanan dari dalam rumah. Nantinya makanan dan minuman ini akan dibawa ke lab untuk diketahui kandungannya. 

Profil RDS, Guru PNS yang Diduga Bunuh Diri
Peristiwa dugaan bunuh diri dengan cara menenggak racun yang dilakukan oleh seorang ibu dan dua anak kembarnya di Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang menjadi perhatian masyarakat.

Menurut informasi, guru PNS dan dua anak kembarnya itu ditemukan meninggal dengan mulut berbuih di dalam kamar rumah mewahnya pada Rabu (6/4/2022).

Banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa korban RDS (38) mau melakukan perbuatan teersebut, apalagi mengajak kedua anaknya. 

Informasi yang dihimpun, kedua anak yang tewas ini adalah anak dari hasil program bayi tabung. 

Dari data yang dihimpun Tribun-medan.com, RDS guru PNS di SMK Negeri 1 Beringin Kabupaten Deliserdang. 

"Iya, dia guru di sini, guru bidang studi Bahasa Inggris. Saat ini dia itu posisinya sedang cuti, jadi sudah lama tidak mengajar," ucap Kasek SMK Negeri 1 Beringin, Ilyas Kamis, (7/4/2022)

Ilyas mengatakan, cuti yang dimohonkan oleh RDS sudah disetujui oleh Badan Kepegawaian Provinsi.

Cutinya pun dilakukan berkelanjutan mulai dari saat dirinya sedang masa mengandung.

"Dia itukan ikut program bayi tabung. Mulai dari mengandung sudah mengajukan cuti dan ingin fokus mengurusi kandungannya. Kemudian setelah lahir dia melanjutkan cutinya lagi.

Cuti karena dia ingin fokus saat itu sebab juga harus bolak-balik ke Malaysia untuk jalani program itu," kata Ilyas. 

Karena takut aktivitas belajar mengajar di sekolah terganggu, makanya yang bersangkutan disebut mengajukan cuti yang tidak mendapatkan gaji. 

"Anaknya inipun setelah lahir butuh perhatian lagi, karena itu tadi dari bayi tabung. Karena suaminya orang mampu, makanya dia berani cuti dan enggak dapat gaji.

Kalau ke sekolah, ya sekali-kali hanya sekedar nyapa saja. Dia itu orangnya baiklah saya anggap. Enggak pernah ada cerita apa-apa soal keluarga," kata Ilyas.

Hingga saat ini, sosok suami korban, Bahensyah Palar Purba masih belum bisa dimintai keterangan oleh wartawan.
kasih iklan bawah artikel/iklan pintar

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

×
Latihan Direk Link

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel