Kisah Ibu 5 Anak Pasrah Dicerai Suami Karena Tolak Dipoligami, Diejek Tak Lagi Cantik



Sang suami bersikeras untuk menikah lagi karena ingin dan merasa mampu. Namun sang istri menolak untuk berpoligami hingga ia bertanya, “Apa yang salah dan kurang pada saya, mas ?.

Setiap rumah tangga memiliki ujian dan masalahnya sendiri. Ada yang diuji dengan kondisi ekonomi, ada yang diuji dengan orang ketiga, ada yang diuji dengan anak-anak dan lain-lain.

Kisah ini tentang sebuah rumah tangga yang diuji dengan keinginan seorang suami yang ingin berpoligami, sedangkan suami pertama tidak bisa menerimanya. Wanita ini pasrah dan menangis tersedu-sedu setelah diceraikan oleh suaminya yang ingin menikah lagi meski sudah memiliki 5 orang anak.

"Apa yang salah dan kurang dari saya, mas?" dia bertanya kepada suami yang tega menceraikannya.

Tiga belas tahun menikah tidak menyurutkan keinginan suami Nur Hidayu Rosly untuk menikah untuk kedua kalinya.


Kehadiran 5 anak bersama istri pertamanya juga tak menyelamatkan pernikahan pasangan Malaysia ini.

Suami Nur Hidayu Rosly bersikeras menikah lagi karena merasa mampu. Dilansir dari Harian Metro (30/7/2020), Nur Hidayu Rosly, istri seorang da'i Malaysia, Imam Muda Syed Mohd Faris Syed Roslan, menjelaskan alasan mengapa hubungannya dengan suaminya kandas.

"Saya pernah bertanya, apa kekurangan atau kesalahan saya? Dia hanya bilang, saya tidak melakukan kesalahan apapun. Ini karena dia mau dan bisa menikah lagi," kata Nur Hidayu Rosly.

Nur Hidayu yang sudah memiliki lima orang anak ini pernah mengirimkan foto pernikahan dan juga momen bahagia bersama mantan suaminya. Namun tanggapan mantan suaminya itu membuatnya kecewa.


“Saat iddah boleh merujuk. Jadi, tidak masalah karena tidak mengirim gambar yang tidak menutup aurat.”

Namun betapa terkejutnya dia ketika mengetahui jawaban suaminya, lima menit kemudian. Dia justru mendapat ejekan dari suaminya.


"Dia menyuruhku untuk menjaga moral dan etika. Katanya kecantikanku hanya sesaat, kupikir karena aku sudah melahirkan lima anak, jadi terlihat berbeda," katanya.

Meski sudah bercerai, istri da'i malaysia ini sudah tegas dengan keputusan suaminya. Dan menurutnya, perceraian adalah pilihan terbaik untuk menghindari dosa.


"Aku ikhlas bukan karena aku sudah lama bersamanya, tapi aku memikirkan akhirat. Kita tidak tahu berapa lama kita akan hidup, daripada aku berdosa pada suamiku, lebih baik tidak melakukannya." sama-sama supaya tidak saling berbuat dosa. Kalaupun kita masih bersama dan terus berpoligami, belum tentu dia akan bisa adil," imbuhnya.


Nur Hidayu menganggap apa yang dialaminya adalah bagian dari ujian Allah SWT dan ia berusaha menjalaninya dengan penuh kesabaran. Keluarga dan anak-anaknya telah menjadi kekuatannya selama ini.

“Ibu saya marah kepada saya karena suami saya, tetapi saya tidak mengizinkannya karena saya telah menikah selama 13 tahun, ada konflik antara mantan suami dan ibu saya, katanya jika saya datang untuk lebaran, saya masuk. pintu depan, pintu belakang kiri," jelasnya.

Nur Hidayu rela kehilangan suaminya, tapi tidak rela kehilangan ibu. Karena baginya, ibu adalah satu-satunya di dunia.

"Daripada kehilangan keluarga, saya lebih baik membiarkan suami saya menikah lagi, ini karena hanya ada satu ibu di dunia. Saya memberi tahu keluarga saya tentang masalah rumah tangga setelah Januari lalu suami saya memberitahu saya bahwa dia akan menikah lagi," katanya. .


Nur Hidayu juga pernah dilontarkan pertanyaan mencolok oleh anak-anaknya, yang masih terngiang jelas. Dia mengungkapkan bahwa dia mencintai suaminya karena mereka telah bersama selama 13 tahun.

"Keluarga kedua belah pihak sepakat untuk bertemu, tapi dia tetap teguh dengan keputusan yang sudah dia buat, saya bilang ke anak-anak mungkin kita sudah tidak cocok lagi, anak-anak pernah bertanya, 'Mak nggak sayang Abah? " dia berkata.


Nur Hidayu dan mantan suaminya telah merencanakan untuk pergi umrah pada akhir tahun 2020. Sebelumnya, Nur Hidayu mengungkapkan bahwa suaminya, SF, menceraikannya setelah menikah untuk kedua kalinya secara rahasia di Songkhla, Thailand pada 18 Maret lalu.

Semoga ibu dan kelima anaknya bisa bahagia meski tanpa kehadiran sosok ayah. Dan semoga bisa melewati ujian dari Allah SWT ini dengan baik.
kasih iklan bawah artikel/iklan pintar

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

×
Latihan Direk Link

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel