Mantan Teroris Ali Imron: Anak Milenial Mudah Dipahamkan Terorisme, Butuh 2 Jam Mau Bunuh Diri
April 01, 2021
Edit
Ali Imron, terpidana seumur hidup, kasus bom bali mengatakan, hanya butuh waktu 2 jam bagi dirinya untuk membuat seseorang terpapar paham radikalisme dan melakukan aksi bunuh diri.
Bahkan, Ali Imron menyatakan, anak muda paling mudah menjadi teroris.
Saat ini, pelaku bom bunuh diri di Makassar, Lukman dan Yogi Safitri Fortuna adalah berasal dari kalangan anak muda yang menjadi Teroris Milenial.
Kemudian, aksi teror di Mabes Polri adalah remaja perempuan, Zakiah Aini.
Ali Imron menyampaikan itu dalam wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi.
Ali Imron membongkar dasar seseorang menjadi teroris adalah jihad fisabilillah.
“Saya ikut pelatihan militer bertahun-tahun di Afganistan adalah dasar jihad,” ujarnya yang dikutip Tribun Timur melalui YouTube Kompas TV dengan judul Hanya Butuh Waktu 2 Jam Untuk Jadi Teroris, Kamis (1/4/2021).
Wawancara Rosianna Silalahi dengan Ali Imron berlangsung 2017 lalu.
Rosianna Silalahi menyampaikan ada 9 persen orang simpati dengan ISIS.
Ali Imron menyampaikan orang punya pemahaman teroris akan terus melakukan gerakan.
“Istilah radikal, ekstrimisis, dan teroris, kalau teroris itu melakukan aksi radikal,” katanya.
Menurutnya, menghadapi aksi terorisme tidak bisa hanya di elite.
Butuh kerjasama di semua lapisan masyarakat.
Ali Imron mengatakan, anak remaja paling mudah dipahamkan menjadi terorisme.
“Saya hanya butuh 2 jam hingga mereka bisa bunuh diri, saya sampaikan jihad, keutamaan jihad dan hasil jihad adalah mati syahid,” katanya.
Menurutnya, orang yang ikut dengan ISIS mayoritas punya basic jihad.
“Basic dalam alquraan dan sunnah, kita poles. Kita belokkan,” katanya.
Ali Imron sudah khawatir umat Islam akan ikut ISIS.
Ali Imron mengakui sangat dirugikan setelah melakukan aksi bom Bali 2002.
"Saya merasa dirugikan, karena orang Islam dan luar Islam phobia dengan jihad. Padahal Jihad itu adalah menjaga nyawa manusia," katanya.